1Suami Yang Sholih Menghadapi dan Menyikapi Istrinya. 1.1 Mukodimah; 1.2 Sikap Suami Kepada Istri; 1.3 Kesabaran Istri Akan Mendapat Pahala Seperti Pahala Asiyah Istri Fir'aun; 1.4 Kisah Sinkat Asiyah Istri Fir'aun; 1.5 Apa yang dikatakan oleh Sayid Abdullah al-Hadad Al-Mahbub? 1.6 Kisah seorang suami yang sabar dalam menghadapi sifat
uAK3UpN. Salah satu karakter yang perlu dimiliki seorang suami ialah sabar. Banyak orang mengira karakter ini tidak terlalu penting dibanding kepemimpinan. Kebanyakan pria didorong dan dididik untuk bisa memimpin keluarga. Namun, dalam hidup berumah tangga ada banyak masalah dan tantangan yang menuntut kita, sebagai kepala keluarga, untuk sabar kepada semua anggota keluarga—khususnya istri. Mengapa Tuhan ingin kita melakukannya, dan bagaimana cara menjadi suami yang sabar?Mengapa Perlu Sabar?Untuk menjadi suami yang sabar, Anda perlu terlebih dahulu memahami apa alasan seorang suami harus mengasihi seorang pria berkomitmen menikahi seorang wanita, ia siap menerimanya dengan segala kelebihan dan juga kekurangannya. Entah istri Anda cerewet, pemarah, atau punya pola pikir negatif, ketika Anda mengikat janji setia dengannya, berarti Anda menerima istri Anda sebagai satu paket. Tidak hanya yang bagus-bagusnya saja, tetapi juga keburukan dan kelemahannya. Seorang pria tetangga di kota kelahiran saya punya istri yang bertabiat kasar dan pemarah. Kalau sedang bertengkar, para tetangga di sekitar rumah mereka pasti bisa mendengar suaranya. Untunglah, suaminya sangat sabar. Setelah lulus sekolah, saya merantau selama lima tahun. Ketika pulang, saya mendengar istri tetangga ini sedang marah-marah kepada suaminya dengan suara yang sama lantangnya dengan lima tahun lalu. Suatu ketika, saya dan tetangga pria ini bertemu di warung kopi. Di sela-sela obrolan kami, saya bertanya apa rahasianya sehingga bisa sabar terhadap istrinya selama puluhan tahun. Ia menjawab “Karena aku mengasihinya, dan aku yang memilihnya.”Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. – Kolose 319Kesabaran menjadi salah satu karakter yang perlu Anda miliki untuk menjaga kehidupan pernikahan yang harmonis, karena1. Sabar Adalah Wujud KasihKasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. – 1 Korintus 134Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. – 1 Korintus 137Dalam definisi kasih, kata “sabar” diulang sebanyak dua kali, yaitu di ayat 4 dan 7. Artinya, Tuhan ingin kita serius dengan kesabaran, karena ini memang tidak mudah. Tuhan memerintahkan kita agar sabar menanggung segala sesuatu. Artinya, kita harus sabar dalam kondisi apa pun. Bukan hanya ketika segalanya baik-baik saja, melainkan juga ketika keadaan sedang tidak Anda bisa bersabar menghadapi pelanggan yang menjengkelkan, Anda pun bisa bersabar dengan istri yang wajahnya cemberut sepulang kerja gara-gara terjebak macet. Kalau Anda bisa sabar menghadapi atasan yang menuntut Anda menyelesaikan target pekerjaan secepatnya, Anda juga harus sabar ketika istri meminta Anda membeli tabung gas malam itu Anda mengasihi istri, seburuk apa pun ucapan atau tingkahnya akibat situasi tertentu, Anda akan mampu bersabar dan merespon dengan benar. Namun, tanpa hati yang mengasihi, mudah bagi Anda untuk langsung marah dan melupakan semua hal baik yang sudah istri lakukan untuk Anda. Ingatlah bahwa istri adalah penolong terbaik dari Tuhan bagi Kesabaran Membuat Anda Melebihi PahlawanOrang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. – Amsal 1632Ujian untuk bersikap sabar dapat terjadi kapan saja dan berlangsung seumur hidup. Dan, siapa yang paling sering membuat jengkel dan menguji kesabaran kita? Biasanya mereka yang paling sering berinteraksi dengan kita. Misalnya, rekan kerja, relasi bisnis, mertua, anak, atau istri. Sebelum menunjuk orang lain sebagai penyebab ketidaksabaran kita, mari lakukan evaluasi diri Mungkinkah mereka menjadi tidak sabar karena sikap kita yang menguji kesabaran mereka? Orang bisa menjadi tidak sabar karena berbagai sebab. Ketika ini terjadi, alangkah baiknya Anda introspeksi diri. Contohnya, atasan sering bersikap tak sabar kepada Anda. Cobalah koreksi diri dahulu Apakah cara kerja saya sudah tepat dan hasilnya memuaskan? Atau, apakah saya malas-malasan bekerja sehingga atasan jadi kesal? Lantas, bagaimana kalau kita yang sering tidak sabaran kepada seseorang? Atasi hal ini dengan mencari solusinya. Umpamanya, Anda tidak sabar dengan anak Anda yang malas belajar. Untuk itu, cari tahu kenapa ia malas, apa yang bisa memotivasinya untuk rajin belajar, dan seterusnya. Fokuslah pada pemecahan masalah. Marah-marah dan bersikap kasar takkan menyelesaikan apa-apa, tetapi mencari solusi akan membantu anak Anda dan diri Anda sendiri. Pasangan tentu mau menerima Anda apa adanya, tapi pasangan Anda dan juga Tuhan, tidak ingin Anda terus-menerus apa adanya. Tuhan mau kita mengalami pertumbuhan dan perubahan ke arah yang lebih baik. Setelah punya istri, yang tidak sabaran perlu belajar menjadi sabar. Yang sudah sabar, belajarlah untuk lebih sabar Teguh 2 Hal IniAda banyak cara untuk menjadi suami yang sabar, tetapi saya ingin berfokus pada dua hal. Keduanya sederhana, tetapi besar dampaknya jika diterapkan dengan serius1. Perlakukan Istri Sebagaimana Anda Ingin DiperlakukanJanganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN. – Imamat 1918Saat sedang kecewa, marah, atau sedih akibat suatu hal, Anda tentu berharap istri bersikap sabar dan mau memahami. Nah, andaikan kondisinya dibalik, maukah Anda juga bersabar dan memahami istri?Misalkan, istri Anda menjengkelkan dan bicaranya ketus. Pikirkanlah, pasti ada sebabnya mengapa ia bersikap begitu. Mungkin ia sedang haid. Atau, pusing dengan anggaran belanja yang diperketat. Mungkin ia punya masalah dalam pekerjaan, stres mengurus anak yang sakit atau malas belajar, dan lain lekas-lekas ikut marah kalau istri marah. Belajarlah untuk diam. Pernah suatu kali, sepulang kerja saya mendapati istri sedang cemberut, dan ketika ditanya, nada suaranya tinggi. Alih-alih mendesaknya, saya memilih pergi mandi. Usai makan, setelah istri kelihatan lebih relaks, barulah saya bertanya lagi. Istri bercerita bahwa ia sedang banyak masalah di kantor, ditambah pula kadar asam lambungnya naik. Saya pun memeluk dan maka kita akan dapat berpikir positif dan berlaku Terima Koreksi Mungkinkah Anda yang Lebih Dulu Menguji Kesabaran Orang Lain?Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati. – Pengkotbah 78Apa yang biasanya membuat istri Anda kesal, lalu kalian bertengkar, dan Anda jadi tak sabaran terhadapnya?Kalau saya, biasanya karena sudah berkali-kali diberitahu tapi saya tidak mengindahkan. Istri marah, dan kesabaran saya ikut habis. Ketika ditelusuri lebih dalam, barulah saya tahu yang membuat istri gusar adalah karena saya suka menunda-nunda sesuatu yang menurut saya sepele. Misalnya, memfotokopi KTP. Menyadari hal ini, saya mengakui bahwa saya salah dan telah menjengkelkan hatinya. Namun, tak berhenti sampai di situ, saya juga belajar mengubah kebiasaan menunda. Apa yang bisa dikerjakan sekarang, saya kerjakan sekarang. Jika hal ini dapat membuat karakter saya bertumbuh, mengapa tidak saya lakukan?Orang yang panjang sabar adalah orang yang rendah hati. Ia berusaha memahami kenapa orang yang dikasihinya marah, mencari tahu akar masalahnya, dan fokus pada solusi. Ia memikirkan perasaan istrinya. Ia sadar, hal-hal yang dianggapnya lumrah dan tidak merugikan, ternyata menjengkelkan dan merugikan orang lain. Berubahlah menjadi lebih baik dengan introspeksi diri dan kemauan untuk terus bertumbuh. Jangan menjadi orang sombong yang menolak kritikan. Bukan tak mungkin, inilah yang menjadi awal masalah rumah tangga, yaitu karena orang lain tidak sabar dengan kekeraskepalaan Anda. Bersyukurlah istri Anda masih mau mengoreksi, karena tandanya ia mengasihi Anda. Ia ingin Anda berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan hanya menuntut istri sabar lebih dahulu, baru Anda akan sabar. Kita, sebagai suami, juga harus lebih dulu sabar terhadap istri. Suami adalah pemimpin keluarga, dan pemimpin adalah pengaruh. Jadi, kalau kita sabar, kita bisa memengaruhi orang-orang di sekitar kita untuk bersabar berusaha dengan sungguh-sungguh, Anda pasti bisa sabar menghadapi pasangan. Istri adalah penolong yang diberikan Tuhan untuk Anda, jadi bersabarlah menghadapinya dalam segala hal. Perlakukan istri seperti Anda ingin diperlakukan, terimalah koreksinya, dan bertumbuhlah menjadi pribadi yang lebih baik. Selamat mencoba!–Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI OfficialWhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI OfficialArtikel terkaitVideo inspirasiVisited 80 times, 1 visits todayLast modified Jul 7
10 Kesalahan Suami Terhadap Isteri. Keutuhan sebuah rumahtangga sangat dipengaruhi oleh baiknya kepemimpinan seorang suami sebagai kepala keluarga dalam membina keluarganya. Lebih-lebih lagi adalah SIKAP & PERILAKUnya dalam bergaul dengan isterinya. Suami isteri sebagai tokoh UTAMA dalam sesebuah rumahtangga, bila mengalami kerusakan maka bangunan rumahtangga pun akan runtuh. Disebabkan hubungan ini seharusnya sangat dijaga dengan memperhatikan HAK & KEWAJIBAN masing-masing. Bagi suami isteri harus saling menunaikan kewajibannya setelah itu baru boleh mendapatkan apa yang menjadi haknya. Jika kita melihat kenyataan dalam masyarakat, dua sikap suami yang saling bertentangan dalam menyantuni isteri mereka, sikap inilah yang perlu di ambil perhatian, hal ini dapat menimbulkan masalah yang berujung dengan sebuah perceraian. Pertama, suami yang meremehkan isterinya, yang mensia – siakan hak-haknya & melakukan pelbagai kesalahan berkaitan dengan hak isterinya. Kedua, suami melepaskan kendalinya terhadap isteri & membebaskannya begitu saja dalam kata lain, , suami ber LEPAS TANGAN’. Allah berfirman dalam Al-Quran, Surah An Nisa 34 “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, Allah telah melebihkan sebahagian mereka lelaki atas sebahagian yang lain wanita & mereka lelaki telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yg soleh, ialah yang taat Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. Wanita- wanita yg kamu khuatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka & pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka & pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari–cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” Halaman 1 2 3 4 5
- Penceramah Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai dosa istri yang paling dibenci oleh Allah SWT. Dalam konteks kehidupan rumah tangga, Buya Yahya menjelaskan bahwa dosa terbesar istri adalah durhaka terhadap suami. Buya Yahya menyatakan bahwa semua jenis dosa dibenci oleh Allah, terutama jika seseorang meremehkan dosa tersebut. Perkawinan melibatkan dua individu dengan pemikiran dan pandangan hidup yang berbeda, sehingga konflik dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, baik istri maupun suami sebaiknya menghindari tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam, karena hal itu dapat memicu dosa dan menjauhkan diri dari Allah. Baca juga Tanda-tanda Amal Ibadah Anda Diterima Allah SWT Menurut Buya Yahya, Pasti Alami Hal Berbeda Baca juga Dua Amalan Penting saat Dzulhijjah atau Bulan Haji Menurut Buya Yahya, Pahala Besar Jika Dilakukan Buya Yahya menjelaskan, dosa apapun yang diremehkan oleh istri dapat berakibat menjadi besar, karena ia tidak menyadari bahwa ia telah berbuat dosa. "Berulang kali melakukan dosa sangat berbahaya, oleh karena itu sebaiknya merenungkan bahwa dosa terbesar bagi istri adalah durhaka kepada suami," ucap Buya Yahya seperti dilansir oleh dari saluran YouTube Al-Bahjah TV. Sebaliknya, dosa terbesar bagi suami adalah perlakuan zalim terhadap istri. Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai pasangan hidup yang baik untuk membangun hubungan rumah tangga yang bahagia. Rumusnya sederhana, yaitu menjauhkan keinginan untuk memperbudak, siap untuk berbakti, dan meningkatkan kesabaran dalam menghadapi pasangan. "Rumah tangga itu indah jika tahu rumusnya, kalau memang suami Anda marah bisa jadi Anda layak untuk dimarahi atas suatu kesalahan, introspeksi diri, kalau pun Anda tidak layak dimarahi maka hal itu hanya kesalahpahaman, maka jelaskan," papar Buya Yahya. Begitu juga suami Anda jika melakukan kesalahan bisa diingatkan atau dinasihati, atau sesekali gigit kupingnya untuk menyadarkan. Membiasakan diri mengabdi bukan memperbudak, harus memahami kondisi suami baik dari segi materiil dan immateriil. Adab yang sebaiknya dilakukan istri adalah tidak mengangkat atau mengeraskan suara di hadapan suami.